Lubang cacing ( Wormhole )

Beberapa pendapat tentang lubang cacing bila manusia bisa menemukan
Teori Lorentzian tentang lubang cacing. Memungkinan manusia melakukan perjalanan kedua arah dari satu bagian alam semesta ke alam lain yang sama cepat. Tahun 1998, Kip Thorne dan Mike Morris membuat sebuah makalah tentang lubang cacing.

Perjalanan waktu dari lubang cacing.
Hasil gambar untuk perjalan waktu lubang cacing

Teori dari Morris, Thorne dan Yursever menyebut lubang cacing dapat melakukan perjalanan waktu untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain di ruang angkasa. Tetapi lubang cacing tidak bisa membawa waktu kembali mundur.

Lebih cepat dari cahaya. Lubang cacing memungkinkan perpindahan lebih cepat dari kecepatan cahaya. Karena lubang cacing dianggap perjalanan di alam semesta, dengan melipat dimensi dari 2 titik berbeda menjadi lebih dekat. Sehingga jarak perjalanan akan lebih pendek.
 Hasil gambar untuk perjalan waktu lubang cacing

Bagian paling menarik. Perjalanan di ruang waktu akan membawa manusia ke alam semesta berbeda dengan waktu sangat singkat. Tetapi lubang sebagai jembatan tersebut untuk berpindah dari alam semesta lain alam semesta paralel. Jadi bukan di dimensi yang sama, tapi dimensi berbeda alias alam semesta lain.
 Hasil gambar untuk perjalan waktu lubang cacing
Seperti apa teori yang digambarkan profesor Michio. Teori lubang cacing atau Wormhole masih sebatas teori.  Anggap saja manusia berada di salah satu tempat dan mengambang di alam semesta seperti saat di Bumi. Bila muncul lubang cacing untuk manusia membawa pesawat ruang angkasa, tapi pembentukannya mungkin tidak stabil, dan diperlukan enegi yang sangat besar untuk mempertahankan lubang tersebut.

Teorinya dengan energi negatif, lubang tersebut akan tetap stabil terbuka, memungkinkan manusia bisa pindah lebih cepat pindah dari satu tempat ke tempat lain di alam semesta yang sama.Dari mana membuat lubang hitam, dari bintang. Memberikan energi negatif dan bisa membentuk lubang hitam stabil.
 Hasil gambar untuk perjalan waktu lubang cacing
Sekali lagi kandungan sains modern dalam al-Quran terbukti dan teruji. Penemuan paling fenomenal di abad 20 di bidang astronomi yaitu Black Hole atau lubang hitam ternyata sudah jauh lebih dulu disebutkan dalam Al-Quran. Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata “hitam”. Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali (dan mungkin tak berujung)


Abad ke-20 menyaksikan banyak sekali penemuan baru tentang peristiwa alam di ruang angkasa. Salah satunya, yang belum lama ditemukan, adalahBlack Hole [Lubang Hitam]. Ini terbentuk ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak hingga dan volume nol serta medan magnet yang amat kuat. Kita tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong terkuat sekalipun, sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya sehingga cahaya tidak mampu melepaskan diri darinya. Namun, bintang yang runtuh seperti itu dapat diketahui dari dampak yang ditimbulkannya di wilayah sekelilingnya. Di surat Al Waaqi'ah, Allah mengarahkan perhatian pada masalah ini sebagaimana berikut, dengan bersumpah atas letak bintang-bintang:
Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.
Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.
 (QS. Al Waaqi'ah, 56: 75-76)
 Hasil gambar untuk perjalan waktu lubang cacing
Istilah "lubang hitam" pertama kali digunakan tahun 1969 oleh fisikawan Amerika John Wheeler. Awalnya, kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat. Sebab, cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang yang kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat, seperti foton [partikel cahaya]. Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20 kilometer (12,5 mil)! Lubang hitam berwarna "hitam", yang berarti tertutup dari pengamatan langsung. Namun demikian, keberadaan lubang hitam ini diketahui secara tidak langsung, melalui daya hisap raksasa gaya gravitasinya terhadap benda-benda langit lainnya. Selain gambaran tentang Hari Perhitungan, ayat di bawah ini mungkin juga merujuk pada penemuan ilmiah tentang lubang hitam ini:
Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan (QS. Al Mursalaat, 77: 8)
Selain itu, bintang-bintang bermassa besar juga menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan yang dapat ditemukan di ruang angkasa. Namun, lubang hitam tidak hanya menimbulkan lekukan-lekukan di ruang angkasa tapi juga membuat lubang di dalamnya. Itulah mengapa bintang-bintang runtuh ini dikenal sebagai lubang hitam. Kenyataan ini mungkin dipaparkan di dalam ayat tentang bintang-bintang, dan ini adalah satu bahasan penting lain yang menunjukkan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah:

PULSAR: BINTANG BERDENYUT
Hasil gambar untuk perjalan waktu lubang cacing
Demi langit dan Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq?
(yaitu) bintang yang cahayanya menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3)
Pulsar adalah sisa-sisa bintang padam yang memancarkan gelombang radio teramat kuat yang menyerupai denyut, dan yang berputar pada sumbunya sendiri dengan sangat cepat. Telah dihitung bahwa terdapat lebih dari 500 pulsar di galaksi Bima Sakti, yang di dalamnya terdapat Bumi kita.
Kata "Thaariq," nama surat ke-86, berasal dari akar kata "tharq," yang makna dasarnya adalah memukul dengan cukup keras untuk menimbulkan suara, atau menumbuk. Dengan mempertimbangkan arti yang mungkin dari kata tersebut, yakni "berdenyut/berdetak," "memukul keras," perhatian kita mungkin diarahkan oleh ayat ini pada sebuah kenyataan ilmiah penting. Sebelum menelaah keterangan ini, marilah kita lihat kata-kata selainnya yang digunakan dalam ayat ini untuk menggambarkan bintang-bintang ini. Istilah "ath-thaariqi" dalam ayat di atas berarti sebuah bintang yang menembus malam, yang menembus kegelapan, yang muncul di malam hari, yang menembus dan bergerak, yang berdenyut/berdetak, yang menumbuk, atau bintang terang. Selain itu, kata "wa" mengarahkan perhatian pada benda-benda yang digunakan sebagai sumpah – yakni, langit dan Ath Thaariq.
Melalui penelitian oleh Jocelyn Bell Burnell, di Universitas Cambridge pada tahun 1967, sinyal radio yang terpancar secara teratur ditemukan. Namun, hingga saat itu belumlah diketahui bahwa terdapat benda langit yang berkemungkinan menjadi sumber getaran atau denyut/detak teratur yang agak mirip pada jantung. Akan tetapi, pada tahun 1967, para pakar astronomi menyatakan bahwa, ketika materi menjadi semakin rapat di bagian inti karena perputarannya mengelilingi sumbunya sendiri, medan magnet bintang tersebut juga menjadi semakin kuat, sehingga memunculkan sebuah medan magnet pada kutub-kutubnya sebesar 1 triliun kali lebih kuat daripada yang dimiliki Bumi. Mereka lalu paham bahwa sebuah benda yang berputar sedemikian cepat dan dengan medan magnet yang sedemikian kuat memancarkan berkas-berkas sinar yang terdiri dari gelombang-gelombang radio yang sangat kuat berbentuk kerucut di setiap putarannya. Tak lama kemudian, diketahui juga bahwa sumber sinyal-sinyal ini adalah perputaran cepat dari bintang-bintang neutron. Bintang-bintang neutron yang baru ditemukan ini dikenal sebagai "pulsar." Bintang-bintang ini, yang berubah menjadi pulsar melalui ledakan supernova, tergolong yang memiliki massa terbesar, dan termasuk benda-benda yang paling terang dan yang bergerak paling cepat di ruang angkasa. Sejumlah pulsar berputar 600 kali per detik.1

Kata "pulsar" berasal dari kata kerja to pulse . Menurut kamus American Heritage Dictionary, kata tersebut berarti bergetar, berdenyut. KamusEncarta Dictionary mengartikannya sebagai berdenyut dengan irama teratur, bergerak atau berdebar dengan irama teratur yang kuat. Lagi menurutEncarta Dictionary, kata " pulsate ", yang berasal dari akar yang sama, berarti mengembang dan menyusut dengan denyut teratur yang kuat.

No comments:

Post a Comment

by rudi